Monday, March 16, 2015

Membiasakan Anak Kecil dg kebaikan

����������

��⭐MEMBIASAKAN ANAK KECIL DENGAN SEBAGIAN ADAB & AKHLAQ MULIA
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

��⏰ Setelah masa penyapihan, seorang anak memiliki keistimewaan pada tahapan ini yang berupa kemurnian fithroh, suka menjiplak dan meniru.

��❗ Sehingga dia adalah adonan yang mudah (dibentuk).
Maka janganlah engkau menyepelekannya dengan mengatakan, "Dia itu kecil dan belum paham."

✅�� (Seorang penyair berkata, pent.)
�� Seringkali adab itu berguna bagi anak-anak di masa kecil dan tidak berguna bagi mereka setelahnya adab apapun
��❓Sungguh jika ranting engkau luruskan, akan lurus, dan kayu, tidaklah melunak jika engkau melunakkannya.

✅�� Maka biasakan padanya adab-adab makan, tidur, salam, memberi dan menerima dengan tangan kanan, memuji Alloh jika bersin, membalas do'anya orang yang bersin, demikian pula akhlaq kejujuran dan amanah.

�� Dari 'Umar bin Abi Salamah  رضي الله عنه , dia berkata: "Dahulu aku adalah seorang anak yang berada di bawah asuhan Nabi صلى الله عليه وسلم , dan ketika tanganku bergerak sana-sini di hidangan (*), maka Rasululloh صلى الله عليه وسلم bersabda kepadaku:

ﻳﺎ ﻏﻼﻡ، ﺳﻢ اﻟﻠﻪ، ﻭﻛﻞ ﺑﻴﻤﻴﻨﻚ، ﻭﻛﻞ ﻣﻤﺎ ﻳﻠﻴﻚ

"Wahai anak kecil, sebutlah nama Alloh, dan makanlah dengan tangan kanan serta makanlah dari yang terdekat."
'Umar bin Abi Salamah  رضي الله عنه mengatakan: "Maka senantiasa demikian itu cara makanku."
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhori, Muslim dan Ahmad).

��⛔ Dan dijauhkan darinya akhlaq yang buruk, seperti dusta, egois dan cemburu terhadap saudaranya.

⚠��Dan diantara kewajiban kedua orang tua adalah memperingatkan anak kecil dari perkara yang haram.

�� Sebagaimana Rosululloh صلى الله عليه وسلم memperingatkan Al-Hasan dari memakan harta sedekah, karena dia termasuk ahlul bait, sementara sedekah tidak halal bagi mereka.

�� Dari Abu Huroiroh رضي الله عنه dia berkata: "Al-Hasan bin 'Ali رضي الله عنهما mengambil kurma dari kurma-kurma sedekah dan memasukkannya ke mulutnya. Maka beliau صلى الله عليه وسلم bersabda:

ﻛﺦ ﻛﺦ، اﺭﻡ ﺑﻬﺎ، ارم بها، ﺃﻣﺎ ﻋﻠﻤﺖ ﺃﻧﺎ ﻻ ﻧﺄﻛﻞ اﻟﺼﺪﻗﺔ؟

"Tinggalkan! Tinggalkan! (**) Lempar itu, lempar itu. Tidakkah engkau tahu bahwa kita tidak boleh memakan sedekah?" (Diriwayatkan oleh Al-Bukhori dan Muslim).

�� Dari 'Abdulloh bin Mas'ud رضي الله عنه , bahwa beliau melihat anaknya memakai gamis dari sutra, maka beliau menyobeknya seraya berkata: "Ini hanyalah untuk wanita." (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah).

���� Maka kedua orang tua wajib melarang anak kecil dari sesuatu yang haram, meskipun pena masih terangkat darinya (***).

⚠❗Karena, jika di masa kecilnya terbiasa mengkonsumsi sesuatu yang haram, maka ketika sudah besar akan cenderung kepadanya, dan sulit baginya untuk terlepas darinya.

�� Dan seorang ibu wajib membiasakan anak perempuannya supaya malu dan menjauh dari laki-laki asing (bukan mahromnya, pent.), dan memakai pakaian yang tertutup, dan menjauhkan dari pakaian-pakaian pendek yang banyak melanda sebagian besar kaum muslimin.

----------------------------
(*) maksudnya mengambil makanan dari sana-sini dan tidak pada satu sisi. Kata "الصحفة" yang kami terjemahkan menjadi "hidangan" adalah piring besar yang cukup untuk makan 5 orang. Lihat Fathul Bari, pent.

(**) kata "كخ" yang kami terjemahkan menjadi "tinggalkan!" merupakan kata yang dipakai untuk mencegah anak kecil supaya tidak memakan sesuatu, atau supaya menjauhi sesuatu yang kotor atau menjijikkan. Lihat: Al-Mu'jamul Wasith, pent.

(***) maksudnya amal keburukannya belum dicatat, pent.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

�� Tarbiyatul Aulad Fi Dhou'il Kitab was Sunnah karya  Asy-Syaikh 'Abdus Salam bin 'Abdillah As Sulaiman dengan pengantar Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan حفظه الله , hal. 31-32.

�� Alih bahasa: 
Abu Fairuz M.R Hafizhahullah -
Group WA Fawaid Ilmiah Wal Durus.

��  Untuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
�� www.ittibaus-sunnah.net
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
أصحاب السنة
��⭐��⭐��

❂Ashhaabus Sunnah❂

0 comments:

Post a Comment