Tuesday, May 19, 2015

Amalan syaban

----
BULAN SYA'BAN
....................................

قال الحافظ ابن رجب -رحمه الله- :

"لما كان شعبانُ كالمقدمة لرمضان، شُرعَ فيه ما يُشرَعُ في رمضان، من الصيامِ وقراءةِ القرآن؛ ليحصُل التأهُبُ لتلقي رمضان، وترتاضَ النفوسُ بذلك على طَاعةِ الرحمنِ".

لطائف المعارف فيما لمواسم العام من الوظائف : (ص ٢٥٨ )

�� �� Al-Hafizh Ibnu Rajab -rahimahullah- berkata:

�� Karena bulan Sya'ban itu seakan seperti pembukaan bulan Ramadhan, maka pada bulan tersebut disyariatkan amalan-amalan yang disyariatkan pada bulan Ramadhan,
�� Seperti; puasa dan membaca al-Qur'an.

�� Hal ini agar siap menyambut Ramadhan dan jiwa menjadi terlatih dalam ketaatan kepada ar-Rahman.

�� Latha-if al Ma'arif fima li mawasim al-'Am min al-Wazha-if hal.258

•••••••••••••••
���� Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~

Monday, May 18, 2015

Baca alquran dengan langgam jawa

--
���� TENTANG KONTROVERSI BACAAN AL-QUR'AN DENGAN LANGGAM JAWA
-------------------

�� Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah ditanya tentang membaca al-Qur'an dengan langgam-langgam tertentu?

�� Beliau menjawab : "Itu adalah BID'AH, tidak boleh didengar!!!"
�� Thabaqat al-Hanabilah 1/57

�� al-Atsram berkata,  Aku bertanya kepada Abu 'Abdillah al-Imam Ahmad bin Hanbal tentang membaca al-Qur'an dengan langgam-langgam/model/cara-cara tertentu?

�� Al-Imam Ahmad rahimahullah menjawab : "Segala sesuatu yang muhdats (bid'ah)  tidak membuatku kagum dengannya, kecuali kalau itu asli bawaan suara seseorang tanpa direkayasa "
�� Thabaqat al-Hanabilah 1/67

�� 'Abdullah putra al-Imam Ahmad mengatakan,  "Aku mendengar ayahku (yakni al-Imam Ahmad,  pen) ditanya tentang membaca al-Qur'an dengan cara/model/langgam?"
�� Beliau menjawab : Itu adalah Muhdats (Bid'ah)!!! "
�� Thabaqat al-Hanabilah 1/183

---------
ففي ( طبقات الحنابلة 1/57 ) : سئل أحمد عن القرآن بالألحان فقال: بدعة لا تُسمع .
وفيه ( 1/67 ) : قال الأثرم : سألت أبا عبد الله ( الإمام أحمد ) عن القراءة بالألحان فقال: كل شيء محدث فانه لا يعجبنى إلا أن يكون صوت الرجل لا يتكلفه.
وفيه أيضا ( 1/183 ) : قال عبدالله بن أحمد بن حنبل : سمعت أبي وسئل عن القراءة بالألحان فقال: محدث

�� http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=28376

•••••••••••
���� Majmu'ah Manhajul Anbiya

--------------

Wednesday, May 13, 2015

Adab Menguap

���� SAAT MENGUAP DATANG

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

▪��Jika menguap itu datang padamu, Apa Kiranya yang akan anda lakukan ❓

��Menguap sendiri adalah menghirup nafas hingga mulut terbuka. Menguap itu dari syaithon dan dan disukai oleh syaithon pula,Selain itu menguap bisa mendatangkan rasa malas dan lalai.

▪Adapun penyebab menguap diantaranya:

✔Mengantuk
✔Kecapekan
✔Kekenyangan

♻Adab-adab tatkala Menguap diantaranya:
Menahan sekuat tenaga dengan cara mengatupkan gigi agar mulut tidak terbuka
Kalau tidak bisa, maka ditutup dengan telapak tangan agar syaithon tidak masuk melalui mulut tatkala menguap.Rasululloh telah bersabda

إذا تثاءب أحدكم فليضع يده على فيه فإن الشيطان يدخل مع التثاءب ” متفق عليه

Jika salah satu Diantara kalian menguap, hendaknya ia menutup dengan tanganya, karena Syaithon bisa masuk kedalam mulutnya bersamaan dengan menguap.  {Mutafaqun Alaihi. }

✋ Jauhi mengucapkan ” HAH ” tatkala menguap Karena syaithon akan tertawa kegirangan.

�� Jadikanlah tatkala kamu menguap sesuai dengan tuntutan Rasululloh صلى الله   عليه وسلم agar bernilai pahala

===========!=============

Forum Ilmiyah Karanganyar

������������������

Kisah menakjubkan

��UMMI SANG MUJAHID ! ��

(KISAH MENAKJUBKAN DI MASA TABI'IN)--

Al-Akh Yahya Al-Windany (Penuntut Ilmu di Darul Hadits Fuyus,Yaman)

----------------------------------------------------------------

Hari itu, di salah satu sudutnya Masjid Nabawi berkumpullah Abu Qudamah dan para sahabatnya.

Di hati para sahabatnya, Abu Qudamah adalah orang yang sangat dikagumi. Itu karena Abu Qudamah adalah seorang mujahid. Berjihad dari satu front ke medan-medan jihad lainnya. Seolah hidup beliau, beliau persembahkan untuk berjihad.
Debu yang beterbangan, kilatan pedang, hempasan anak panah, derap kuda adalah hal yang sudah biasa bagi beliau. Pengalaman, tragedi, kisah dan momen pun telah banyak beliau saksikan di setiap gelanggang perjuangan jihad."Abu Qudamah, ceritakanlah pada kami kisah paling mengagumkan di hari-hari jihadmu," tiba-tiba salah seorang sahabatnya meminta.
"Ya," jawab Abu Qudamah.Beberapa tahun lalu. Aku singgah di kota Recca. Aku ingin membeli onta untuk membawa persenjataanku.

Saat aku sedang bersantai di penginapan, keheningan pecah oleh suara ketukan.Ku buka ternyata seorang perempuan."Engkaukah Abu Qudamah?" tanyanya."Engkaukah yang menghasung umat manusia untuk berjihad?" pertanyaannya yang kedua.
"Sungguh, Allah telah menganugerahiku rambut yang tak dimiliki wanita lain. Kini aku telah memotongnya. Aku kepang agar bisa menjadi tali kekang kuda. Aku pun telah menutupinya dengan debu agar tak terlihat.
Aku berharap sekali agar engkau membawanya. Engkau gunakan saat menggempur musuh, saat jiwa kepahlawananmu merabung. Engkau gunakan bersamaan saat kau menghunus pedang, saat kau melepaskan anak panah dan saat tombak kau genggam erat.
Kalau pun engkau tak membutuhkan, ku mohon berikanlah pada mujahid yang lain. Aku berharap agar sebagian diriku ikut di medan perang, menyatu dengan debu-debu fi sabilillah.
Aku adalah seorang janda. Suamiku dan karib kerabatku, semuanya telah mati syahid fi sabilillah. Kalau pun syariat mengizinkan aku berperang, aku akan memenuhi seruannya," ungkapnya sembari menyerahkan kepangan rambutnya.

Aku hanya diam membisu. Mulutku kelu walau tuk mengucapkan "iya"."Abu Qudamah, walaupun suamiku terbunuh, namun ia telah mendidik seorang pemuda hebat. Tak ada yang lebih hebat darinya.
Ia telah menghapal Al-Qur'an. Ia mahir berkuda dan memanah. Ia senantiasa sholat malam dan berpuasa di siang hari. Kini ia berumur 15 tahun. Ialah generasi penerus suamiku. Mungkin esok ia akan bergabung dengan pasukanmu. Tolong terimalah dia. Aku persembahkan dia untuk Allah. Ku mohon jangan halangi aku dari pahala," kata-kata sendu terus mengalir dari bibirnya.

Adapun aku masih diam membisu. Memahami kalimat per kalimat darinya. Lalu tanpa sadar perhatianku tertuju pada kepangan rambutnya."Letakkanlah dalam barang bawaanmu agar kalbuku tenang," pintanya.
Tahu aku memperhatikan kepangan rambutnya.

Aku pun segera meletakkannya bersama barang bawaanku. Seolah aku tersihir dengan kata-kata dan himmah (tekad) nya yang begitu mengharukan.Keesokan harinya, aku bersama pasukan beranjak meninggalkan Recca.Tatkala kami tiba di benteng Maslamah bin Abdul Malik, tiba-tiba dari belakang ada seorang penunggang kuda yang memanggil-manggil.
"Abu Qudamah!" serunya.
"Abu Qudamah, tunggu sebentar, semoga Allah merahmatimu."
Kaki pun terhenti. Lalu aku berpesan kepada pasukan, "tetaplah di tempat hingga aku mengetahui orang ini."
Dia mendekat dan memelukku."Alhamdulillah, Allah memberiku kesempatan menjadi pasukanmu. Sungguh Dia tidak ingin aku gagal," ucapnya.
"Kawan, singkaplah kain penutup kepalamu dahulu," pintaku.

Ia pun menyingkapnya. Ternyata wajahnya bak bulan purnama. Terpancar darinya cahaya ketaatan."Kawan, apakah engkau memiliki Abi?" tanyaku.
"Justru aku keluar bersamamu hendak menuntut balas kematian Abi. Dia telah mati syahid. Semoga saja Allah menganugerahiku syahid seperti Abi," jawabnya.
"Lalu, bagaimana dengan Ummi? Mintalah restu darinya terlebih dahulu. Jika merestui, ayo. Jika tidak, layanilah beliau. Sungguh baktimu lebih utama dibandingkan jihad. Memang, jannah di bawah bayangan pedang, namun juga di bawah telapak kaki ibu."
"Duhai Abu Qudamah. Tidakkah engkau mengenaliku."
"Tidak."
"Aku putra pemilik titipan itu. Betapa cepatnya engkau melupakan titipan Ummi, pemilik kepangan rambut itu"
"Aku, insya Allah, adalah seorang syahid putra seorang syahid. Aku memohon kepadamu dengan nama Allah, jangan kau halangi aku ikut berjihad fi sabilillah bersamamu. Aku telah menyelesaikan Al-Qur'an. Aku juga telah mempelajari Sunnah Rasul. Aku pun lihai menunggang kuda dan memanah.Tak ada seorang pun lebih berani dariku. Maka, janganlah kau remehkan aku hanya karena aku masih belia."
Ummi telah bersumpah agar aku tidak kembali. Beliau berpesan; Nak, jika kau telah melihat musuh, jangan pernah kau lari. Persembahkanlah ragamu untuk Allah. Carilah kedudukan di sisi Allah. Jadilah tetangga Abimu dan paman-pamanmu yang sholeh di jannah. Jika nantinya kau menjadi syahid, jangan kau lupakan Ummi. Berilah Ummi syafa'at. Aku pernah mendengar faedah bahwa seorang syahid akan memberi syafaat untuk 70 orang keluarganya dan juga 70 orang tetangganya. Ummi pun memelukku dengan erat dan mendongakkan kepalanya ke langit;

Rabbku.. Maulaku.. Inilah putraku, penyejuk jiwaku, buah hatiku.. aku persembahkan ia untukmu. Dekatkanlah ia dengan ayahnya," terang sang pemuda.Kata-katanya terus mendobrak tanggul air mataku. Dan akhirnya aku benar-benar tak kuasa menahannya. Aku tersedu-sedu. Aku tak tega melihat wajahnya yang masih muda, namun begitu tinggi tekadnya. Aku pun tak bisa membayangkan kalbu sang ibu. Betapa sabarnya ia.Melihatku menangis, sang pemuda bertanya, "Paman, apa gerangan tangisanmu ini? Jika sebabnya adalah usiaku, bukankah ada orang yang lebih muda dariku, namun Allah tetap mengadzabnya jika bermaksiat !?"
"Bukan," aku segera menyanggah.
"Bukan lantaran usiamu. Namun aku menangis karena kalbu ibumu. Bagaimana jadinya nanti jika engkau gugur?"
Akhirnya aku menerimanya sebagai bagian dari pasukan. Siang malam si pemuda tak pernah jemu berdzikir kepada Allah Ta'ala. Saat pasukan bergerak, ia yang paling lincah mengendalikan kuda. Saat pasukan berhenti istirahat, ia yang paling aktif melayani pasukan. Semakin kita melangkah, tekadnya juga semakin membuncah, semangatnya semakin menjulang, kalbunya semakin lapang dan tanda-tanda kebahagiaan semakin terpancar darinya.

Kami terus berjalan menyusuri hamparan bumi nan luas. Hingga kami tiba di medan laga bersamaan dengan bersiap-siapnya matahari untuk terbenam.Sesampainya, sang pemuda memaksakan diri menyiapkan hidangan berbuka untuk pasukan. Memang, hari itu kami berpuasa. Dan dikarenakan hal inilah juga khidmatnyakepada pasukan selama perjalanan, dia tertidur pulas. Pulas sekali hingga kami iba membangunkan. Akhirnya, kami sendiri yang menyiapkannya danmembiarkan si pemuda tidur. Saat tidur, tiba-tiba bibirnya mengembang menghiasi wajahnya."Lihatlah, ia tersenyum!" kataku pada teman keheranan.

Setelah bangun, aku bertanya padanya, "kawan, saat tertidur kau tersenyum. Apa gerangan mimpimu?"
"Aku mimpi indah sekali. Membuatku bahagia," jawabnya."Ceritakanlah padaku!" pintaku penasaran."

Aku seperti di sebuah taman hijau nan permai. Indah sekali. Pemandangannya menarik kalbuku untuk berjalan-jalan.Saat asyik berjalan, tiba-tiba aku berdiri di depan istana perak, balkonnya dari batu permata dan mutiara serta pintu-pintunya dari emas.Sayang, tirai-tirainya terjuntai, menghalangiku dari bagian dalam istana. Namun tak lama, keluarlah gadis-gadis menyingkap tirai-tirainya.

Sungguh wajah mereka bagaikan rembulan. Kutatap wajah-wajah cantik itu dengan penuh kekaguman, amboi cantiknya."Marhaban," kata salah seorang dari mereka tahu ku memandanginya.
Aku pun tak tahan hendak menjulurkan tangan menyentuhnya. Belum sampai tangan ini menyentuh, dia berkata, "Belum. Ini belum waktunya. Janganlah terburu-buru."
Telingaku juga menangkap sebuah suara salah seorang mereka, "Ini suami Al Mardhiyah."
Mereka berkata kepadaku,"kemarilah, yarhamukalloh."
Baru saja kakiku hendak melangkah, ternyata mereka telah berdiri di depanku.

Mereka membawaku ke atas istana. Di sebuah kamar, seluruhnya dari emas merah yang berkilauan indahnya. Dalam kamar itu ada dipan yang bertahtakan permata hijau dan kaki-kakinya terbuat dari perak putih. Dan di atasnya. . .seorang gadis belia dengan wajah bersinar lebih indah dari sekedar rembulan!!
Kalaulah Allah tidak memantapkan kalbu dan penglihatanku, niscaya butalah mataku dan hilanglah akalku karena tak kuasa menatap kecantikannya!!
"Marhaban, ahlan wa sahlan, duhai wali Allah. Sungguh engkau adalah milikku dan aku adalah milikmu" katanya menyambutku, membuatku tak terasa hendak memeluknya."Sebentar. Janganlah terburu-buru. Belum waktunya. Aku berjanji padamu, kita bertemu besok selepas sholat dhuhur. Bergembiralah," sang pemuda mengakhiri kisahnya. Lalu, aku berusaha membangkitkan himmahnya, "Kawan, mimpimu begitu indah. Engkau akan melihat kebaikan nantinya." Kami pun bermalam dengan perasaan takjub dan kagum akan mimpi sang pemuda.

Esok hari, kami bersiap menghadapi kaum kafir. Barisan diluruskan, formasi dan strategi dimatangkan, senjata tergenggam kuat dan tali kekang kuda dipegang erat.Semangat pun semakin berkobar saat mendengar hasungan, "wahai segenap para tentara Allah, tunggangilah kuda-kuda kalian. Bergembiralah dengan jannah. Majulah kalian, baik terasa ringan oleh kalian ataupun terasa berat."

Tak lama, skuadron pasukan kuffar tiba di hadapan kami. Banyak sekali, bagaikan belalang yang menyebar kemana-mana.Perang campuh pun terjadi. Kesunyian pagi hari sontak terpecah oleh teriakan skuadron kuffar dan gema takbir kaum muslimin. Suara senjata yang saling beradu, berbaur dengan riuh rendah suara para prajurit yang sedang bertaruh nyawa.Tiba-tiba aku mengkhawatirkan pemuda itu. Iya, dimana pemuda itu...Dimana pemuda itu ? Ku berusaha mencari di tengah medan laga. Ternyata dia di barisan depan pasukan muslimin. Dia merangsek maju, menyibak skuadron kuffar dan memporak porandakan barisan mereka.

Dia bertempur dengan hebatnya. Dia mampu melumpuhkan begitu banyak pasukan kuffar. Namun begitu, tetap saja hati ini tak tega melihatnya. Aku segera menyusulnya di depan.
"Kawan, kau masih terlalu muda. Kau tak tahu betapa liciknya pertempuran.Kembalilah ke belakang," teriakku mencoba menyaingi suara riuh pertempuran, sambil menarik tali kekang kudanya.
"Paman, tidakkah kau membaca ayat {{ wahai segenap kaum mukmin, jika kalian telah bercampuh dengan kaum kuffar, maka janganlah kalian mundur ke belakang }} [Al Anfal:15]. Sudikah engkau aku masuk neraka ?" serunya menimpali. Saat kucoba memahamkannya, serbuan kavelari kuffar memisahkan kami. Aku berusaha mengejarnya, namun sia-sia. Peperangan semakin bergejolak.

Dalam kancah pertempuran, terdengarlah derap kaki kuda diiringi gemerincing pedang dan hujan panah.Lalu mulailah kepala berjatuhan satu persatu. Bau anyir darah tercium dimana-mana. Tangan dan kaki bergelimpangan.Dan tubuh tak bernyawa tergeletak bersimbah darah. Demi Allah, perang itu telah menyibukkan tiap orang akan dirinya sendiri dan melalaikan orang lain. Sabetan dan kilatan pedang di atas kepala yang tak henti-hentinya,menjadikan suhu memuncak. Kedua pasukan bertempur habis-habisan.

Saat perang usai, aku segera mencari si pemuda. Terus mencari di medan laga. Aku khawatir dia termasuk yang terbunuh. Aku berkeliling mengendarai kuda di sekitar kumpulan korban. Mayat demi mayat, sungguh wajah mereka tak dapat dikenali, saking banyaknya darah bersimbah dan debu menutupi.
Dimana sang pemuda ? Aku terus melanjutkan pencarian. Dan tiba-tiba aku mendengar suara lirih, ”Kaum muslimin, panggilkan pamanku Abu Qudamah kemari!”
Itu suaranya, teriakku dalam kalbu. Kucari sumber suara, ternyata benar, si pemuda. Berada di tengah-tengah kuda bergelimpangan.Wajahnya bersimbah darah dan tertutup debu. Hampir aku tak mengenalnya.

Aku segera mendatanginya. "Aku di sini! Aku di sini! Aku Abu Qudamah!" isakku tak kuasa menahan tangis. Aku sisingkan sebagian kainku dan mengusap darah yang menutupi wajah polosnya."Paman, demi Rabb ka'bah, aku telah meraih mimpiku. Akulah putra ibu pemilik rambut kepang itu. Aku telah berbakti padanya, ku kecup keningnya dan ku hapus debu dan darah yang terkadang mengalir di wajahnya," kenangnya. Sungguh aku benar-benar tak kuasa dengan kejadian ini.
"Kawan, janganlah kau lupakan pamanmu ini. Berilah dia syafa'at nanti di hari kiamat."
"Orang sepertimu tak kan pernah kulupakan.""Jangan!" serunya lagi saat kucoba mengusap wajahnya. "Jangan kau usap wajahku dengan kainmu. Kainku lebih berhak untuk itu. Biarkanlah darah ini mengalir hingga aku menemui Rabb-ku, paman.

Paman, lihatlah, bidadari yang pernah kuceritakan padamu ada di dekatku. Dia menunggu ruhku keluar. Dengarkanlah kata-katanya; sayang, bersegeralah. Aku rindu.Paman, demi Allah, tolong bawalah bajuku yang berlumuran darah ini untuk Ummi. Serahkanlah padanya, agar beliau tahu aku tak pernah menyia-nyiakan petuahnya. Juga agarbeliau tahu aku bukanlah pengecut melawan kaum kafir yang busuk itu. Sampaikanlah salam dariku dan katakan hadiahmu telah diterima Allah.Paman, saat berkunjung ke rumah nanti, kau akan bertemu adik perempuanku. Usianya sekitar sepuluh tahun. Jika aku datang, ia sangat gembira menyambutku. Dan jika aku pergi, ia paling tidak mau kutinggalkan.

Saat ku meninggalkannya kali ini, ia mengharapkanku cepat kembali. "Kak, cepat pulang, ya." Itulah kata-katanya yang masih terngiang di telingaku. Jika engkau bertemu dengannya, sampaikan salamku padanya dan katakan; Allah-lah yang akan menggantikan kakak sampai hari kiamat, " kata-katanya terus membuat air mataku meleleh. Menetes dan terus menetes membuat aliran sungai di pipi."Asyhadu alla ilaaha illalloh, wahdahu laa syarikalah, sungguh benar janji-Nya. Wa asyhadu anna muhammadarrosululloh. Inilah apa yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya dan nyatalah apa yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya," itulah kata-kata terakhirnya sebelum ruh berlepas dari jasadnya. Lalu aku mengkafaninya dan menguburkannya.Aku harus segera ke Recca, tekadku. Aku segera pergi ke Recca. Tak lain dan tak bukan tujuanku hanyalah ibu si pemuda.

Celakanya aku, aku belum mengetahui nama si pemuda dan dimana rumahnya. Aku berkelililing ke seluruh kota Recca. Setiap sudut, gang dan jalan ku telusuri. Dan akhirnya aku mendapatkan seorang gadis mungil. Wajahnya bersinar mirip si pemuda.

Ia melihat-lihat setiap orang yang berlalu di depannya. Tiap kali melihat orang baru datang dari bepergian, ia bertanya, “Paman, anda datang darimana?”
“Aku datang dari jihad,” kata lelaki itu.
“Kalau begitu kakakku ada bersamamu?” tanyanya
“Aku tak kenal, siapa kakakmu.” kata lelaki itu sambil berlalu.

Lalu lewatlah orang kedua dan tanyanya, “Paman, anda datang dari mana?”
“Aku datang dari jihad,” jawabnya.
“Kakakku ada bersamamu?”, tanya gadis itu.
“Aku tak kenal, siapa kakakmu.” jawabnya sambil berlalu.

Gadis itu pun tak bisa menahan rindu kepada sang kakak. Sambil terisak-isak, dia berkata,"mengapa mereka semua kembali dan kakakku tak kunjung kembali?”
Aku iba kepadanya. Ku coba menghampiri tanpa membawa ekspresi kesedihan.
"Adik kecil, bilang sama Ummi, Abu Qudamah datang."
Mendengar suaraku, sang ibu keluar."Assalamu'alaiki," salamku."Wa'alaikum salam," jawabnya.
"Engkau ingin memberiku kabar gembira atau berbela sungkawa?" lanjutnya.
"Maksud, ibu ?"
"Jika putraku datang dengan selamat, berarti engkau berbela sungkawa. Jika dia mati syahid, berarti engkau kemari membawa kabar gembira," terangnya."Bergembiralah. Allah telah menerima hadiahmu."
Ia pun menangis terharu.
"Benarkah?"
"Iya.
"Benar-benar ia tak kuasa menahan tangis."Alhamdulillah.Segala puji milik Allah yang telah menjadikannya tabunganku di hari kiamat," pujinya kepada Zat Yang Maha Kuasa.

Para sahabat Abu Qudamah mendengarkan kisahnya dengan penuh kekaguman."Lalu gadis kecil itu bagaimana?" tanya salah seorang dari mereka."Dia mendekat kepadaku. Dan kukatakan padanya, "Kakakmu menitipkan salam padamu dan berkata; Dik, Allah-lah yang menggantikanku sampai hari kiamat nanti". Tiba-tiba dia menangis sekencang-kencangnya. Wajahnya pucat. Terus menangis hingga tak sadarkan diri. Dan setelah itu nyawanya tiada.

Sang ibu mendekapnya dan menahan sabar atas semua musibah yang menimpanya.Aku benar-benar terharu melihat kejadian ini. Aku serahkan padanya sekantong uang, berharap bisa mengurangi bebannya.Sang ibu pun melepas kepergianku. Aku meninggalkan mereka dengan kalbu yang penuh kekaguman, ketabahan sang ibu, sifat ksatria sang pemuda dan cinta gadis kecil itu kepada kakaknya...(SELESAI)
----------------------------------------------------------------

Ya Rohman Ya Rohiim Kabulkanlah seuntai do'a kami. Memang terasa berat meniti jalan jannah-Mu. Syahwat yang selalu menyambar, Syubhat yang terus menghantam, setan yang tak pernah menyerah dan nafsu jahat yang senantiasa memberontak. Sedangkan kalbu ini lemah, ya Rabb.Kalaulah bukan karena-Mu, tidaklah kami ini berislam. Tidak pula mengerjakan sholat, tidak pula bersedekah.Teguhkanlah kaki kami di atas jalan-Mu ini !
--------------------------------------------------

��Diterjemahkan dengan beberapa editing tanpa merubah tujuan dan makna dari Kitab 'Uluwwul Himmah indan Nisaa', 212-217.

Lihat juga:
1. Masyari'ul Asywaqi ila Mashori'il Usysyaqi: 1/285-290.2.

Sifatush Shofwah: 2/369-3703.

Tarikh Islam: 1/214-215
--------------------------------------------------
Semoga Bermanfaat ! Baarakallahufiykum.

������ Di kutip dari: Postingan abu Tsabit di Majmu'ah WIC ( warta ikhwah cikarang)

____________
�� WA TIC
(Tholibul Ilmi Cikarang)
_______________________

Monday, May 11, 2015

Berbuat dosa lagi sama dengan mengejek Alloh ?

������
-----------
�� BENARKAH PERNYATAAN BAHWA MENGULANGI SUATU DOSA BERARTI MENGEJEK ALLAH ?

�� Oleh:
Asy-Syaikh Al 'Allamah 'Abdul Aziiz bin 'Abdillah bin Baaz -rahimahullah-

                                      ✹✹✹

�� P E R T A N Y A A N :

Aku pernah mendengar bahwa kembali mengulangi suatu dosa setelah bertaubat darinya termasuk mengolok - olok Allah 'Azza wa Jalla. Yang demikian itu karena hal ini dianggap peremehan dari orang yang mengulang perbuatan dosa ini. Maka apa bimbingan Anda?

�� J A W A B A N :

❌ Pernyataan ini tidaklah benar KARENA manusia itu tempatnya salah dan kekurangan, kebodohan dan kelemahan serta kealpaan. Maka  apabila seseorang telah taubat dengan jujur, Allah pasti akan terima taubatnya.

Jika ia teruji dengan terjatuh pada dosa itu lagi maka itu bukan suatu penghinaan (kepada Allah). Bahkan yang harus dia lakukan adalah bertaubat lagi kepada Allah dan bersegera dalam taubatnya itu.

☝Adapun Rabb kita 'Azza wa Jalla adalah Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Allah akan menerima taubatnya jika taubatnya jujur sebagaimana Dia telah mengabulkan taubatnya yang dulu.

�� Dan DIA Yang Maha Suci yang berfirman:

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ

"Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman dan beramal saleh, kemudian tetap dalam petunjuk." (QS. Thaha: 82)

�� Dan telah tsabit  (dalam Hadits Qudsi) dari Allah Yang Maha Suci bahwa ia berfirman tentang seorang hamba yang berdosa lalu bertaubat kemudian jatuh pada dosa lagi, Allah Azza wa Jalla berfirman:

علـــم عبـــدي أن لــه ربًا يغــفــر الذنــب، ويأخـــذ.... ثــم يقـــول: أشـــهدكم أنــي قــد غفــرت لـــعبدي

"Hamba-Ku mengetahui bahwa dia punya Rabb yang akan mengampuni dosa dan menghukum akibat dosa itu..." selanjutnya Allah berkata:  "Aku persaksikan kepada  kalian bahwa Aku sungguh telah mengampuni hambaku ini."

�� Yaitu: selama ia terus bertaubat dengan sejujurnya. Jazaakumullahu khairan.

                         ---������---

ــــــــــــــــ
��هل صحيح القول بأن العودة إلى الذنب يعتبر إستهزاء بالله ؟

●فتوى للعلامة ابن باز -رحمه الله-
�� السؤال :
لقد سمعت أن العودة إلى الذنب بعد التوبة عنه أمر فيه شيء من الاستهزاء بالمولى عز وجل.
ذلك أن هذا الأمر يعتبر تهاوناً من العائد إلى الذنب، فما هو توجيه سماحتكم؟

�� الجواب :

ليس هذا بصحيح؛ لأن الإنسان محل الخطأ محل التقصير، محل الجهل والضعف والنسيان فإذا تاب توبة صادقة تاب الله عليه وإذا ابتلي بالذنب مرة أخرى فليس استهزاء, بل عليه أن يتوب إلى الله توبة أخرى، ويبادر بالتوبة, وربنا -عز وجل- جواد كريم يتوب عليه إذاصدق في التوبة كما تاب عليه في الذنب الأول، وهو القائل سبحانه:

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى( سورة طـه82)
�� وثبت عن الله -عز وجل- أنه يقول سبحانه في العبد الذي أذنب ثم تاب ثم وقع في الذنب مرة أخرى يقول جل وعلا:
علم عبدي أن له رباً يغفر الذنب, ويأخذ به...ثم يقول: أشهدكم أني قد غفرت لعبدي
��يعني ما دام على التوبة الصادقة. جزاكم الله خيراً.

                                   ✲✲✲

�� Sumber:
http://www.ibn-baz.org/mat/17258
✏ Alih Bahasa:
Abu Mas'ud Surabaya -hafizhohullah- [FBF 7]

_______________________
�� مجموعـــــــــة توزيع الفــــــــــوائد
��❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

Monday, May 4, 2015

Bau keringat dalam sholat

➖TANYA JAWAB RINGKAS➖➖➖
SHALAT DALAM KEADAAN BAU KERINGAT

❓Tanya:
Bagaimana ustadz, tentang bau keringat? Seringkali sebelum shalat anak-anak tidak mandi. Padahal mereka sebelumnya bermain-main. Sehingga seringkali ketika shalat tercium bau tidak sedap. Apakah ini termasuk kotoran? Mengingat tubuh mereka menjadi berbau.

⭕Jawab:
��Oleh Al Ustadz Abdul Haq Balikpapan hafizhahullah

��Iya, ini gangguan. Dan kita dilarang untuk mengganggu kaum muslimin. Rasulullah 'alaihi shallatu wasallam melarang melarang seseorang yang memakan bawang putih, bawang merah yang mentah untuk masuk masjid. Kenapa? Baunya, yang mengganggu kaum muslimin. Dari sendawanya, dari aromanya. Dimana para malaikat akan terganggu dengan bau busuknya, sebagaimana jama'ah terganggu.

مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ الْمُنْتِنَةِ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا، فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ الإِنْسُ
"Barangsiapa yang memakan tanaman yang busuk baunya ini, maka janganlah mendekati masjid kami. Karena malaikat rahmat merasa terganggu sebagaimana manusia merasa terganggu" (Diriwayatkan oleh Muslim no. 563).

❌Barang siapa yang makan bawang putih, bawang merah mentah, kecuali sudah dimasak, disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dikecualikan apabila sudah dimasak akan mengurangi baunya, tidak mengapa. Namun apabila seorang makan bawang putih, bawang merah mentah, kata nabi jangan sekali-sekali mendekati masjid kaum muslimin untuk ibadah, untuk shalat berjama'ah. Kenapa? Karena malaikat terganggu dari bau busuknya, bau tidak sedapnya. Na'am sebagaimana jama'ah terganggu dari bau busuknya.

��Oleh karena itu para ulama menjelaskan hadits ini, bahwa ini juga masuk ke dalam semua bau-bau yang menimbulkan gangguan di tengah jama'ah, di tengah kaum muslimin, seperti apa? Keringat. Jadi yang disebutkan dalam hadits ini bawang putih, bawang merah. Tapi bukan hanya itu, termasuk pula misalkan makanan yang bisa menimbulkan bau yang tidak sedap, seperti apa? Jengkol, pete, durian, atau yang lainnya. Soto, rawon (sendawanya), artinya dijaga. 

⛔��Termasuk keringat, bau rokok, baunya luar biasa, mengganggu sekali. Ini hendaknya dijaga, dibersihkan, pakai minyak wangi, mandi. Apalagi anak-anak, jangan dibiarkan. Kita sebagai wali, sebagai orang tua, bertanggung jawab. Jangan sampai anak kita dibiarkan, dari kecil biasa kemproh. Tahu kemproh? Jorok, bau dibiarkan.

"Tidak apa-apa, anak salafy, anak ahlussunnah, biasa kotor, yang penting hatinya bersih"

☝Janganlah, jangan berlebihan, jangan ekstrim. Tetap islam membimbing kita. Anda ahlussunnah iya? Terapkan sunnah, apa sunnahnya? Jaga kesehatan, jaga kebersihan. Kondisikan anak kita wangi terus, sebagaimana kita. Sehingga yang seperti ini hendaknya dihindari. Anak-anak apalagi habis main, kalau bisa suruh mandi, suruh mandi. Terkadang karena keringatnya banyak keluar, meskipun dikasih minyak wangi, tambah jadi kan baunya? Sehingga bagaimana solusinya? Ya pakaiannya diganti misalkan, pakaian yang kering atau yang semisalnya. Wallahu ta'ala a'lam bishawab.

����Download Audio disini
http://www.thalabilmusyari.web.id/2015/04/anak-anak-yang-shalat-dalam-keadaan-bau.html

��TIS

Saturday, May 2, 2015

Ramuan laki2

��  Bagi anda kaum pria tidak bisa tahan lama ketika melakukan hubungan intim bersama pasangan tentu sangat mengecewakan sebab selain tidak dapat memperoleh kepuasan dan kenikmatan di ranjang juga tidak dapat memberikan kepuasan pada pasangan. Masalah kurang kuat dan tahan lama di ranjang memang dapat mempengaruhi keharmonisan hubungan suami istri walaupun tidak semua pasangan demikian. Anda sebagai lelaki tentu tidak mau dianggap pasangan anda sebagai pria yang loyo dan kurang perkasa saat bercinta karena saya yakin anda juga ingin memperoleh kepuasan saat bercinta.

Buat kaum pria yang ingin bisa tampil perkasa ketika berhubungan intim bersama pasangan, pada kesempatan kali ini saya akan berikan resep jamu kuat tradisional untuk tahan lama di ranjang yang tentu saja aman digunakan karena terbuat dari ramuan alami yang bisa anda buat sendiri. berikut ini resep cara membuat jamu kuat lelaki tradisional.

1⃣  Resep Jamu kuat tradisional dari sawo mentah
Anda pasti tidak asing dengan tanaman sawo yang biasa ditanam dipekarangan. buahnya kalau sudah matang rasanya manis dan enak sekali dimakan. tapi tahukah anda kalau sawo mentah yang rasanya pahit dan sepet dapat mengatasi ejakulasi dini atau membuat pria tahan lama di ranjang.  berikut cara membuat  jamu kuat tradisional dari sawo mentah.

Pertama tentu saja siapkan bahan-bahannya terlebih dahulu yakni 2 biji sawo mentah, 2 biji kuning telur ayam kampong (lebih dianjurkan kuning telur itik), 1 sendok makan madu asli, kalau ada madu Kaliandra,1 sendok makan susu kental,

Cara membuatnya juice sawo mentah yaitu:

kupas Sawo mentah, bersihkan hingga getahnya hilang, kemudian dibelah dua dan buang bijinya. setelah itu diparut hingga halus.
Sawo mentah yang sudah diparut dimasukkan kedalam gelas, kemudian diberi madu 1 sendok dan susu kental 1 sendok, diaduk madu dan susu kental, kembali aduk hingga merata,
Terakhir anda tambahkan 2 biji kuning telur, kemudian aduk kembali hingga merata.
Jika sudah selesai berarti juice sawo mentah siap diminum. minum juice sawo mentah secara rutin seminggu sekali, insya Allah dalam waktu 1 bulan sudah terlihat perubahan kearah perbaikan. Setelah normal, disarankan meminumnya cukup 2 minggu sekali.

2⃣   Resep jamu kuat tradisional dari daun kembang
Kemangi adalah tanaman yang sangat populer di Indonesia biasanya selain digunakan dalam masakan juga sebagai lalapan. Tanaman yang disebut juga dengan istilah Lemon Basil  ini sangat mudah ditemukan. tapi tahukah anda selain sebagai lalapan daun kemangi juga memiliki banyak sekali manfaat, daun kemangi berkhasiat menyembuhkan gangguan pencernaan, nyeri payudara dan batu ginjal. Selain itu, kemangi juga dapat mengatasi influenza, gangguan menstruasi, sakit telinga dan sakit kepala (migraine), infeksi usus dan gangguan saraf. Tidak hanya itu, aroma kemangi dapat menolak gigitan nyamuk. Bagi pria, senyawa 1-8 sineol dalam kemangi dapat mengatasi masalah ejakulasi prepatur dan zat ariginnya dapat mempertinggi daya tahan sperma serta mencegah kemandulan.

Bagi anda yang ingin mencoba daun kemangi untuk mengobati ejakulasi dini berikut cara membuat resep jamu kuat tradisional dari daun kemangi:

siapkan daun kemangi secukupnya boleh yang masih segar atau kering.
Kemudian rebus daun kemangi segar atau kering sebanyak 15 gram dalam 2 gelas air selama 15 menit.
Setelah itu minum dua kali sehari masing-masing ½ gelas.
3⃣   Resep Jamu kuat tradisional dari juice buah pinang
Buah pinang memailiki banyak sekali manfaat termasuk untuk keperkasaan pria agar bisa kuat dan tahan lama di ranjang. Biji pinang yang memiliki rasa pahit mengandung alkoloida seperti arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline) dapat mengatasi ejakulasi dini pria. tidak heran kalau ada beberapa rumah makan yang menyediakan juice buah pinang untuk meningkatkan keperkasaan pria dewasa. Namun bagi anda yang tidak ingin mengeluarkan uang anda bisa membuatnya sendiri. berikut resep cara membuat jamu kuat tradisional juice buah pinang.

Cara membuat juice buah pinang untuk mengatasi ejakulasi dini:

pertama siapkan dahulu Pinang 1 buah, Kemiri 1 buah, Telur ayam kampong 2 butir, Madu murni 2 sendok makan.

Cara membuatnya yaitu:

Bakar dahulu buah pinang dan kemiri.
kemudian blender buah pinang dan kemiri yang sudah dibakar hingga halus,
campurkan telur ayam kampung setelah itu seduh dengan air panas dan  aduk hingga merata.
Aturan minumnya yakni juice buah pinang diminum setiap hari.

Demikian beberapa resep jamu kuat tradisional untuk tahan lama di ranjang. buat pria yang ingin tampil kuat dan perkasa saat bercinta silahkan coba sendiri di rumah ya. semoga info ini bermanfaat bagi kita semua. terima kasih dan selamat mencoba.....��
NB : bagus juga pakai Herbal Pasak Bumi,dan Purwoceng ....��

�� MEDIA HERBAL ��

Membasuh kaki dalam wudhu

��☀��☀��

⚠�� PERINGATAN PENTING
(Perhatikan kembali cara wudhu anda)
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

�� تنبيه مهم ��

✅ قال العلامة زيد المدخلي :
« المسح على الأرجل لا يجزئ ؛ بل لا بد من صب الماء مع الدّلك حتى يتم الفرق بين المغسول والممسوح ، فالصب صب الماء على الرجل كما يفعل كثير من الناس في هذا الزمان من فك الماصورة على الأعضاء ليصيبها الماء ويكتفي بذلك  ، هذا وضوء غير مشروع » .
�� نزهة القاري ص ١٦٠ ��

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

✅�� Syaikh al'Allamah Zaid alMadkholy rahimahullah berkata:

���� Sekedar mengusap kaki-kaki (ketika wudhu) itu tidak boleh, bahkan sudah seharusnya untuk menuangkan/mengalirkan air disertai menggosoknya hingga sempurna perbedaan antara bagian yang "dicuci" dengan bagian yang cukup "diusap".

��❎ Maka menuangkan/mengalirkan air saja, yakni mengalirkan air ke atas kaki, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan manusia pada zaman ini, yaitu membuka kran air yang di atas anggota wudhu agar air mengenai anggota wudhu tersebut dan merasa cukup dengan cara itu, maka cara ini adalah wudhu yang tidak disyariatkan.

�� Nuzhatul Qori, hal 160

✍  Alih Bahasa: Syabab Ashhabus Sunnah
✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦
��  Untuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
�� www.ittibaus-sunnah.net
أصحاب السنة
��⭐��⭐��

❂Ashhaabus Sunnah❂