Wednesday, April 29, 2015

Dzikir dengan jari atau ruas jari ?

☝��⛔�� MENGHITUNG TASBIH DENGAN JARI ATAUKAH DENGAN RUAS JARI

�� Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah

| | |

�� Pertanyaan: Apa hukum menghitung tasbih dengan menggunakan jari dan bukan dengan ruas jari?

�� Jawaban: Yang saya ketahui bahwasanya Nabi shallallahu alaihi was sallam menghitung tasbih dengan tangan kanan beliau.  [1]

�� Adapun hadits yang berbunyi:

سَبِّحْنَ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ، فَإِنَّهُنَّ مُسْتَنْطَقَاتٌ.

“Bertasbihlah kalian wahai para wanita dengan hitunglah dengan ruas-ruas jari, karena ruas-ruas jari tersebut akan diperintahkan untuk berbicara.”

☝Yang saya ketahui pada hadits ini terdapat kelemahan. Yang saya ingat padanya ada seorang perawi yang tidak dikenal, wallahu a’lam.  [2]

��Tinggal perkaranya engkau diberi pilihan untuk menghitung tasbih menggunakan jari, engkau perhatikan mana yang mudah bagimu untuk menghitung. Jika engkau merasa lebih mudah menghitungnya dengan cara menekuk atau melipat jari maka engkau boleh melakukannya. Namun jika engkau merasa lebih mudah menghitungnya dengan ruas-ruas jari maka engkau juga boleh melakukannya. Selama hadits menyebutkan secara umum, maka engkau tidak perlu menentukan atau mempersulit dirimu.

�� Penanya: Bagaimana dengan menggunakan alat penghitung tasbih?

�� Asy-Syaikh: Pertanyaan yang bagus –baarakallahu fiik– Akh Ali, menggunakan alat penghitung tasbih adalah bid’ah.

◾sedangkan hadits yang berbunyi:

نِعْمَ الْمُذَكِّرُ السَّبْحَةُ.

“Sebaik-baik pengingat adalah alat tasbih.”

❌Maka ini adalah hadits palsu. Juga hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi was sallam melewati seorang wanita yang sedang bertasbih dan menghitungnya menggunakan kerikil, lalu beliau menyetujui hal itu, ini juga tidak shahih. Hal itu sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Asy-Syaikh Nashir Al-Albany di jilid pertama dari kitab As-Silsilah Adh-Dha’ifah.  [3]

Jadi ini adalah mengingatkan yang baik, jazakallahu khairan.

�� Sumber artikel:
http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=3109

�� Selengkapnya baca di : http://forumsalafy.net/?p=3360

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Sunday, April 26, 2015

Hati yang sakit

������
------------
�� HATI YANG KERAS DAN BERPENYAKIT

�� Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin -rahimahullah- berkata:

                               ✹✹✹

______________
��" Maka demikian keadaannya apabila engkau melihat pada dirimu sendiri bahwasannya setiap kali  engkau membaca Al-Quran lalu bertambah keimananmu maka sungguh hal ini merupakan pertanda bahwa engkau mendapatkan taufiq (penjagaan atau pemeliharaan oleh Allah).

أمـــا إذا كنت تقــرأ القرآن ولا تتأثر به ؛ فعليك بمــداوات نفسك ، لا أقول أن تذهب إلى المستشفى ؛ لتأخذ جرعــة من حبوب أو مياه أو غيرهـــا...

❗Namun apabila engkau membaca Al-Quran akan tetapi kamu tidak terpengaruh dengannya maka hendaknya engkau mengobati dirimu.

Aku tidak mengatakan agar engkau pergi ke rumah sakit untuk mengambil resep berapa butir obat atau sirup atau yang lainnya..

ولـــكن عليك بمـــداواة القلب ؛ فإن القلب إذا لم ينتفع بالقـــرآن ولـــم يتعظ بـــه ؛ فإنه قلب قــــاس مريض

☝Akan tetapi hendaknya engkau mengobati hatimu.
KARENA suatu hati apabila tidak lagi dapat mengambil manfaat dan nasehat dari Al-Quran maka sungguh hati tersebut telah menjadi HATI YANG KERAS DAN BERPENYAKIT.

Kita mohon perlindungan kepada Allah.

��Maka engkau wahai saudaraku menjadi dokter (yang mengobati) bagi dirimu sendiri. Tidak perlu engkau pergi ke orang lain.

BACALAH AL-QUR`AN!

��Apabila engkau melihat dirimu terpengaruh dengannya berupa (bertambahnya) iman, pembenaran, dan pengamalan maka ucapan selamat untukmu, engkau adalah seorang yg beriman.

وإلا فعليك بالـــدواء، داوِ نفسك من قبل أن يأتيك موت لا حياة بعـــده ، وهــــو موت القلب .
أمـــا موت الجسد فبعده حياة ،وبعـده بعث وجـــزاء وحســـاب

Namun apabila sebaliknya maka wajib bagimu untuk berobat. Obatilah dirimu sebelum datang kepadamu kematian yang tidak ada lagi kehidupan setelahnya, yaitu MATINYA HATI.
Adapun matinya jasad maka setelahnya masih ada kehidupan, setelahnya lagi kebangkitan , balasan dan perhitungan."

                         ---������---

ـــــــــــــــــــــــــــ
��قال‬ الشيخ محمــد بن صـــالح الـــعثيمين رحمـــه الله :

��( وهكـــذا إذا رأيت مِن نفسك أنك كلمـــا تلوت القرآن ازددت إيمانا ؛ فإن هذا من علامات التوفيق .

❗أمـــا إذا كنت تقرأ القرآن ولا تتأثر به ؛ فعليك بمداوات نفسك ، لا أقول أن تذهب إلى المستشفى ؛ لتأخذ جرعة من حبوب أو مياه أو غيرها، ولكن عليك بمداواة القلب ؛ فإن القلب إذا لم ينتفع بالقرآن ولم يتعظ به ؛ فإنه قلب قاس مريض ، نسأل الله العافية.
فأنت يا أخي طبيب نفسك ، لا تذهب إلى الناس .
☝اقرأ القرآن ، فإن رأيت أنك تتأثر به إيمانا وتصديقا وامتثالا، فهنيئاً لك ، فأنت مؤمن، وإلا فعليك بالدواء، داوِ نفسك من قبل أن يأتيك موت لا حياة بعده ، وهو موت القلب .
أما موت الجسد فبعده حياة ،وبعده بعث وجزاء وحساب).

��[شرح رياض الصالحين -المجلد الأول- ص:545]

                              ✲✹✲

�� Sumber:
Syarah Riyadushshalihin jilid yang pertama halaman 545

✏ Alih Bahasa:
Syabab Forum Berbagi Faidah

__________________
 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
��WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

Hafal al kahfi ayat 1-10

➖TANYA JAWAB RINGKAS➖➖➖
❓Tanya:
Apakah betul menghafal surat Al Kahfi dari ayat satu sampai sepuluh, terlindung dari dajjal?

⭕Jawab:
��Oleh Al Ustadz Qomar Suaidi hafizhahullah

✅Iya ada riwayat

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Orang yang hafal sepuluh ayat dari awal surat Al Kahfi (dalam riwayat yang lain, menyebut akhir), maka dia akan terlindungi dari dajjal (HR. Muslim no. 809)

��An Nawawi menyebutkan dalam syarah yakni karena makna ayat-ayat tersebut membicarakan tentang kekuasaan Allah Azza Wa Jalla. Maksudnya jadi bukan hanya hanya sekedar menghafal, kita mesti tahu maknanya, memahami. Sehingga dengan memahami makna-makna tersebut, kita tidak akan tergoda oleh syubhatnya dajjal, wallahu a'lam.

����Download Audio disini
http://www.thalabilmusyari.web.id/2015/04/apakah-menghafal-surat-al-kahfi-akan.html

��TIS

Thursday, April 23, 2015

Dropship

hukum berdagang dan jual beli sistem dropship

dijawab oleh: al-ustadz Muhammad Afifuddin
Dalam soal hukum jadi dropship di atas ada dua masalah:

Pertama: jual beli dengan sistem sampling barang.

Pendapat yang rajih adalah boleh dengan syarat sampling harus sesuai dengan keadaan riil barang,sesuai dengan yang diminta pembeli. Jika ada yang berbeda pembeli mempunyai hak khiyar, yaitu melanjutkan atau membatalkan akad. Jika barang tersebut termasuk ashnaf ribawiyah seperti emas dan perak, harus ada taqabudh. Jika tidak, termasuk riba nasiah.
Akad yang mudah dan syar'i dalam hal ini ada dua cara:
1. sistem salam yaitu menyerahkan uang sesuai dengan harga yang disepakati di muka. Akad untuk barang yang disepakati sesuai dengan sifat,jumlah/takaran,dan waktu pengiriman terima yang disepakati. Jika ketentuan di atas tidak terpenuhu, pembeli punya hak khiyar untuk itu kedua pihak harus saling percaya, karena rawan manipulasi.
2. Sistem 'urbun, yaitu pembeli menyerahkan DP untuk barang dengan sifat yang disepakati. Jika barang sudah ada, baru dilunasi pembayarannya. Jika pembeli menggagalkan akadnya DP penjadi hak penjual. Jika penjual tidak bisa mendatangkan barang DP harus kembali.

Kedua: Pengiriman barang.
yang syar'i penjual harus menerima terlebih dahulu barang yang ia pesan dari suplier kemudian dia kirim kepembelinya. Jika di kirim langsung dari suplier ke pembeli hukumnya haram berdasarkan hadits,
''Rasulullah melarang jual beli sesuatu yang belum dimiliki''.
dalam soal diatas transaksi tersebut termasuk dalam larangan hadits di atas. Kecuali kalau penjual posisinya hanya sebagai makelar bagi suplier maka tidak ada masalah. solusi untuk kasus diatas adalah penjual menunjuk salah seorang untuk menerima barang dari suplier lalu dia serahkan kepada sang pembeli. Lihat Syarah Kitab Buyu' min Darari Al-Mudhiyah karya As-Syaikh Abdurrahman Al-'Adany hafizhahullah.

sumber: majalah asy syariah

Friday, April 17, 2015

Kunci Kesehatan

● قال بعض السلف :

جمع اللّه الطّبّ كلّه في نصف آية

(وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا)

�� [تفسير ابن كثير2/ 210]

Sebagian salaf berpendapat:

Allah menghimpun seluruh ilmu medis pada setengah ayat:

(وكلوا واشربوا ولا تُسرفوا)

"Makan dan minumlah namun jangan berlebih-lebihan."

Tafsir Ibni Katsir: 2/210

Sunday, April 5, 2015

Adab Berdzikir

������
--------------
[ Kajian Adab Islam Ringkas ]
✨ADAB BERDZIKIR KEPADA ALLOH TA'ALA 

�� Penyusun:
Al-Ustadz Abu Amina Aljawy حفظه الله  [FBF-5]

                                    ✹✹✹

_________________
�� Bismillah,

Ihkwah fillah, setiap manusia menginginkan ketenangan ada pada hatinya maka ketenangan yang hakiki adalah dengan senantiasa basah lisan -lisan mereka dengan berdzikir mengingat Alloh Tabaaroka Wa Ta’ala untuk itu Alloh Ta’ala Berfirman :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi  tenteram." [QS.Ar-ra’ad ayat 28]

Dan diantara jalan untuk senantiasa bersama Alloh dalam pengawasan Nya, dan agar bisa mengagungkan-Nya di setiap keadaan adalah dengan amalan dzikir ini .

_________________
��Diantara KEUTAMAAN BERDZIKIR adalah : 

Allah Ta’ala berfirman:

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

▪“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta jangan ingkar (pada nikmatKu)”. [Q.S. Al-Baqarah, 2:152]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
▪“Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”. [Q.S. Al-Ahzaab, 33:42].

ِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةًۭ وَأَجْرًا عَظِيمًۭا

▪“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. [Q.S. Al-Ahzaab, 33:35].

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًۭا وَخِيفَةًۭ وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

▪“Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaan-Nya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. [Q.S. Al-A’raaf, 7:205 ].

��Rasul ﷺ bersabda:

((مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ)).

▪"Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati." [HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208 ]

((أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِيْ دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ))؟ قَالُوْا بَلَى. قَالَ: ((ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى)).

▪“Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!”

Beliau bersabda:

“Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi”. [HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316. ]

��Rasul ﷺ bersabda:

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: ((أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ، فَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ، وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً)).

▪Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”. [HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh hadits ini riwayat Al-Bukhari. ]

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِيْ بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. قَالَ: ((لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ)).

▪Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu’anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda:

“Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).” [HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317 ]

��Rasul ﷺ bersabda:

((مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ: {الـم} حَرْفٌ؛ وَلَـكِنْ: أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ)).

▪“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” [HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340]

وَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ: ((أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيْقِ فَيَأْتِيْ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِيْ غَيْرِ اِثْمٍ وَلاَ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ؟ )) فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ نُحِبُّ ذَلِكَ. قَالَ: ((أَفَلاَ يَغْدُوْ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ، أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ اْلإِبِلِ)).

▪Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu’anhu, dia berkata: “Rasulullah ﷺ keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersabda:

   ■ “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membaca dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta.
   ■ Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta).
   ■ Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.” [HR. Muslim 1/553]

��Rasulullah ﷺ bersabda:

((مَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ، وَمَنِ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ)).

▪“Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah.” [HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami’ 5/342.]

((مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيْهِ، وَلَمْ يُصَلُّوْا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةٌ، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ)).

▪“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka.” [ Shahih At-Tirmidzi 3/140. ]

((مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً)).

▪“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).” [HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami’ 5/176.]

 

____________________
��Diantara Adab-Adab Ringkas Berdzikir Yaitu :

1.Ikhlas karena Alloh Ta’ala

2.Memperbanyak Dzikir

3.Memadukan antara hati , lisan, dan perbuatan ketika berdzikir (termasuk menghitung jumlah dzikir dengan ruas jarinya bukan dengan biji-bijian)

4.Berkumpul untuk berdzikir yaitu mempelajari Alqur`an dan Sunnah (Bukan Berdzikir dengan berjama'ah yang dipimpin satu orang )

5.Menangis dan melembutkan hati ketika berdzikir terutama ketika sendiri mengingat Alloh Ta’ala (Bukan yang dimaksud menangis berteriak teriak ketika berdzikir  berjama'ah yang cenderung kepada riya’)

6.Memperbanyak dzikir dengan membaca Alqur`an

7.Meninggalkan dzikir – dzikir yang dilarang yang tidak dicontohkan Oleh Rosul ﷺ .

8.Memperbanyak Istiqfar (Karena Rosul ﷺ beristighfar dalam sehari mencapai seratus kali)

9.Bersemangat membaca bacaan dzikir-dzikir Ma’tsurot (yang berbobot dan  disyari'atkan  Agama)

Wallaahu a'lam bisshowab.

                                ✲✹✲

�� Maroji’:

Kitab Alqur`an Alkarim ,Kitab Hisnul Muslim Syeikh Sai’d Qohthoniy, Kitab Syarah Al Adzkar Imam Nawawiy dan  Riyadhus Shalihin Syeikh Utsaimin.Shahih Bukhariy dan Muslim.

__________________
�� مجموعــــــة توزيع الفــــــوائد
��❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

Urutan manasik umroh

******
���� Rekaman Audio

���� Silsilah Pembahasan
BIMBINGAN MANASIK
SESUAI SUNNAH

��URUTAN MANASIK UMROH��

�� AMALAN SAAT DI MIQOT
��Memotong kuku dan mencukur bulu (04:32)
��Mandi (09:54)
��Khusus pria, pakai minyak wangi di badan (03:30)
��Memakai pakaian ihram (10:12)
��Tidak ada shalat ihram (04:18)
��Shalat sunnah di Dzulhulaifah (07:59)
��Mengucapkan talbiyah (16:52)

�� Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Abu 'Abdillah Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah

�� Kajian Islam Ilmiah ll Bimbingan Manasik Sesuai Sunnah ll Ma'had Al-Manshuroh ll Banjarbaru-Kalsel ll 24-26 Rabi'uts tsani 1436 H ll 13-15 Februari 2015 M

�� Silahkan unduh di link:
�� http://goo.gl/aBVxs4 (0,53 MB)
�� http://goo.gl/zzgx26 (1,13 MB)
�� http://goo.gl/APhiKa (0,41MB)
�� http://goo.gl/99wpOB (1,16 MB)
��http://goo.gl/jJwKv8 (0,50 MB)
��http://goo.gl/xWh3mq (0,94 MB)
��http://goo.gl/i9wKOF (1,93 MB)

���� bersambung, insya Allah

******
���� Majmu'ah Manhajul Anbiya

⏬���� unduh disini

Saturday, April 4, 2015

Bergaul dengan orang awam

〰〰〰〰〰〰〰
���� RUBRIK NASEHAT INDAH....
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖✔

⭐ Nasehat indah Ustadzuna Al-Ustadz Muhammad As Sewed hafizhahulloh...

"""""""""""""""""""""""""""

�� Nesehat bergaul atau bermuamalah bersosial dengan orang umum atau awam ��

```````````````````````````

���� Nasehat yang pernah disampaikan oleh Syaikh Abdullah al-Bukhari –hafidzahullah- tentang masalah pergaulan dengan orang awam.

··············

✅⭕ Kata beliau:  "Antum Tullabul-ilmi jangan terlalu dekat bergaul dengan orang awam, mereka hanya kita kenal secara ma'rifat saja tetapi bukan untuk menjadi teman dekat.

❓Kenapa ❔

`````````````````````

���� Karena tidak ada ceritanya orang yang sehat menularkan kesehatannya kepada orang yang sakit..

❌��tetapi sebaliknya orang yang sakit menularkan penyakitnya pada orang yang sehat.

✋✌ Yang kedua  orang yang bodoh itu tidak terbawa -berilmu-ed atau jarang sekali mendapatkan manfaat (mengambil pelajaran) dari orang-orang yang berilmu kecuali pada ta'lim dan kajian dan sedikit mendapatkannya dari pergaulan (pertemanan-ed),.

··················

���� sehingga –jika kita berteman terlalu dekat dengan mereka dikhawatirkan - engkau yang akan terbawa dengan keawaman mereka.)*1 (foot note dibawah)

����Hal ini sudah pernah dan sudah sering kita saksikan, sampai Syaikh Abdullah al-Bukhari mengatakan –secara makna-

~~~~~~~~

��✒ "Contohnya sampai beberapa yayasan, didalamnya ada orang yang tidak memiliki ilmu kecuali ilmu "إِدَارِي" (management), tapi dia  mengatur orang yang berilmu, ustadz ini, ustadz itu diatur oleh dia seluruhnya, padahal dia tidak memiliki ilmu.

���� Ini keterbalikan dunia.

^^^^^^^^^^^^^^^^
☝⭐ Kata Syaikh al-Bukhari: "Semestinya mereka yang dalam keadaan minta bimbingan kepada orang yang berilmu, tetapi keadaan sekarang situasinya menjadi terbalik.

✏�� Bahkan mereka orang berilmu –akhirnya- yang dalam keadaan selalu mengimbangi mereka.

���� (Maka prinsip yang harus kita pegang-ed) sejak permulaan jika kita mau mengimbangi (mereka-ed),

✔�� maka imbangilah dalam masalah yang sifatnya mubah, silahkan itu di bolehkan.

��❄ Apalagi perkara-perkara yang baik dari sisi dunia yang

  أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ

☑�� maka itu silahkan.

****************

⛔�� Tapi kalau untuk masalah Agama jangan pake perasaan tidak enak- tidak enak, katakan yang hak adalah hak dan yang batil adalah batil atau dengan ungkapan "afwan kalau yang ini kami tidak bisa, kalau masalah ini haram".

'''''''''''''''''''''''
���� Maka hal inilah yang banyak akan kita hadapi nanti,

❕�� sehingga dari awal harus kita pegang nasehat para 'Ulama untuk istiqomah diatas Tauhid dan Sunnah dalam bidang apapun, tidak perlu pake perasaan tidak enak- tidak enak,

����klo urusannya masalah agama, apalagi masalah halal dan haram –tidak ada tawar menawar lagi-, sampai-sampai masalah yang sifatnya baik saja,

����artinya perkara sunnah, belum sampai wajib, kita harus hormati, kita bela dan kita agungkan, apalagi yang sifatnya wajib.

^^^^^^^^^^^^^^^
����Demikian pula sebaliknya yang sifatnya makruh, harus kita hindari apalagi yang bersifat haram.

���� Na'am Barakallahu fiikum ini yang bisa ana sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semuanya.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

�� Catatan Kaki :

⤴ )*1 Permasalahan ini sebagaimana yang telah di tanbih oleh Al-Ustadz Muhammad ketika memeriksa transkrip tulisan ini,

↪ bahwa penjelasan ini hanya dalam rangka penekanan terhadap mengambil teman dekat dari orang yang tidak berilmu atau awam,

↩ bukan masalah pembatasan dari sisi dakwah atau ekslusif, karena dakwah itu umum untuk seluruh kaum muslimin bahkan untuk seluruh manusia.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

�� dinukil dan lebih lengkapnya buka disini.:  �� http://www.ahmedteam.com

=======================

�� WA PECINTA AL-HAQ

〰〰〰〰〰〰〰✔

Friday, April 3, 2015

Bolehkah menjamak sholat jumat dan sholat ashar ?

⭕������ BOLEHKAH MENJAMA’ SHALAT JUM’AT DAN ASHAR

⭕Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah

��Penanya: Ada beberapa orang melakukan safar, lalu mereka menjama’ shalat Jum’at dengan shalat Ashar, kemudian mereka bertanya kepada salah seorang penuntut ilmu tentang hal tersebut, maka dia menjawab: “Saya tidak mengetahui ada yang melarang hal tersebut?” Maka hukum hal tersebut berkaitan dengannya dan dengan mereka? Apakah di sana ada pendapat sebagian ulama yang menyatakan bolehnya hal tersebut?

��Asy-Syaikh: Ini merupakan pendapat yang lemah. Jumhur ulama berpendapat bahwa tidak boleh menjama’ shalat Ashar dengan shalat Jum’at. Dan tidak ada riwayat dari Salaf satu huruf pun yang menyebutkan bahwa mereka menjama’ shalat Jum’at dengan Ashar, tidak ada riwayat semacam ini. Yang ada hanya pendapat yang lemah dari sebagian pengikut madzhab Asy-Syafi’iy. Adapun jumhur berpendapat sebaliknya. Bahkan siapa yang menjama’ shalat Ashar dengan shalat Zhuhur (mungkin maksudnya Jum’at –pent) maka dia wajib mengulang, wajib atasnya untuk mengulang shalat Ashar.

⭕Penanya: Kalau telah lewat?

��Asy-Syaikh: Walaupun telah berlalu 100 tahun dia harus mengulangi shalat Ashar.

⭕Penanya: Kalau dia mengerjakan shalat Zhuhur dan tidak menghadiri shalat Jum’at?

��Asy-Syaikh: Yang tidak ada adalah menjama’ dengan shalat Jum’at. Gambarannya seseorang mengerjakan shalat Jum’at bersama manusia, dan tatkala mereka selesai dari shalat Jum’at dia bangkit mengerjakan shalat Ashar.

⭕Penanya: (Suara kurang jelas).

��Asy-Syaikh: Tidak tepat, tidak boleh menjama’ dan waktunya belum datang. Shalat Ashar dikerjakan pada waktunya yaitu waktu Ashar.

⭕Penanya: Bagaimana dengan orang yang tidak menghadiri shalat Jum’at apakah boleh mengerjakan shalat Zhuhur dan Ashar dengan menjama’?

��Asy-Syaikh: Jika dia mengerjakan shalat Zhuhur dan Ashar di … (suara kurang jelas –pent) hal ini mungkin, seperti seorang musafir yang tidak menghadiri shalat Jum’at bersama orang-orang yang mukim lalu dia mengerjakan shalat Zhuhur dan menjama’nya dengan shalat Ashar maka tidak mengapa. Karena pembicaraan kita berkaitan dengan menjama’ shalat Ashar dengan shalat Jum’at.

��Sumber artikel:
http://www.alfawzan.af.org.sa/index.php?q=node/11646

⏩�� Bolehkah Menjama’ Shalat Jum’at Dan Ashar || http://forumsalafy.net/?p=2652

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Thursday, April 2, 2015

Amalan adalah makhluq

������
--------------
✨TAFSIR SURAT ASH SHOFFAT AYAT 96 :

﴿وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ﴾

�� Oleh:
Asy-Syaikh Al-'Allaamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin -rahimahullah-

                               ✹✹✹

��PERTANYAAN ;

Wahai Syaikh yang mulia dalam surat Ash-Shofat ayat 96 Alloh Subhanahu wata'ala berfirman:

﴿وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ﴾ [الصافات:96]

Apakah semua amalan manusia (baik itu amalan) yang baik dan yang buruknya semua itu adalah makhluk (ciptaan Allah)?
Baarokallohu fiikum

��JAWABAN:

Allah Ta'ala berfirman,

﴿وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ﴾ [الصافات:96]

Dalam ayat ini ada 2 pendapat ulama:
▪(PERTAMA) : Bahwasannya maa(ما) dlm ayat tersebut adalah masdariyah, sehingga maknanya,

خلقكــــم وخلق عملكــــم

"Alloh telah menciptakan kalian dan telah menciptakan amalan-amalan kalian"

Berdasarkan tafsiran ini mengalir pertanyaanmu(di atas) : apakah perbuatan manusia itu makhluk atau bukan? Jawabnya:   tidak diragukan bahwa amalan manusia itu adalah makhluk yang diciptakan Alloh.

❗Perbuatanmu bagian dari sifatmu. Bukankah begitu?
Amalan manusia adalah bagian dari sifatnya. Gerakan, diam, pergi adalah bagian dari sifatnya.

Manusia itu sendiri adalah makhluk. Dan sifat dari makhluk adalah makhluk juga SEBAB sifat itu mengiringinya (makhluk yang disifati).

Maka Alloh Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi telah menciptakanmu dan amal perbuatanmu adalah bagian dari sifatmu. Sehingga sifat-sifatmu adalah ciptaan Allah SEBAGAIMANA DZAT DIRIMU ADALAH CIPTAAN ALLAH.

▪Sisi atau pendapat yang KEDUA tentang makna ayat :
Bahwa (ما)maa pada ayat ini adalah isim(maushul) manshub, yaitu bermakna:

خلقكـــم وخلق الذي تعملــــونه

"Dia telah menciptakanmu dan menciptakan apa YANG kalian membuatnya".

☝YANG mereka mengerjakannya, apakah itu? (Yaitu) patung yang mereka ukir, sebagaimana djelaskan pada ayat sebelumnya :

﴿قَالَ أَتَعْبُدُونَ مـــَا تَنْحِتُونَ وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَــا تَعْمَلُونَ﴾ [الصافات:95-96]

" Dia berkata: Apakah kalian menyembah apa yang kalian ukir(sendiri). Sedang Allah  telah menciptakan kalian dan yang kalian lakukan." [Q.S. Ash-Shofat : 95-96.]

Yaitu: (menciptakan) apa YANG kalian membuatnya, yaitu berhala-berhala ini yang kalian sendiri yang memahatnya.

Sehingga apabila patung-patung tersebut adalah makhluk, maka bagaimanakah ia layak untuk disembah?!

                          ---������---

__________________
�� تفســـير قولــه تعالى (والله خلقكم وما تعملون)

��الســــؤال:

فضيلة الشيخ يقول الله تعالى: ﴿وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ﴾ [الصافات:96] هل أفعال العباد من سيئات وحسنات مخلوقة، بارك الله فيكم؟

��الجـــــواب:

قال تعالى: ﴿ وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ﴾ [الصافات:96] هذه فيها قولان للعلماء:
▪قول أن (ما) مصدرية; والمعنى: خلقكم وخلق عملكم. وعليه يجري سؤالك: هل عمل الإنسان مخلوق أم لا؟ والجواب أنه مخلوق لله لا شك، عملك من صفاتك. أليس كذلك؟ عمل الإنسان من صفاته الحركات:السكنات. ذهاب. مجيء من صفاته، والإنسان نفسه مخلوق وصفات المخلوق مخلوقة; لأنها تابعة له. فالله سبحانه وتعالى خلقك، وأفعالك من صفاتك؛ فتكون صفاتك مخلوقة لله كما أن ذاتك مخلوقة لله.

▪الوجه الثاني أو القول الثاني في الآية: أن (ما) هنا اسم منصوب; أي: خلقكم وخلق الذي تعملونه. والذي يعملونه ما هو؟ أصنام ينحتونها، كما في الآية التي قبلها:

﴿قَالَ أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ﴾ [الصافات:95-96]

يعني: والذي تعملونه. وهي هذه الأصنام التي ينحتونها بأنفسهم. فإذا كانت هذه الأصنام مخلوقة فكيف يصح أن تكون معبودة!

��المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [80]
القرآن وعلومه > التفسير
�� رابط المقطع الصوتي

                              ✲✹✲

�� Sumber :
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_080_06.mp3 (durasi 02:03)
✒ Alih Bahasa:
Al Ustadz Rosyid Hamdani (Bandung) hafidzahullah [FBF-1]
�� Tambahan faidah dari :
Al Ustadz Abu Yahya Almaidany (Solo) hafidzahullah [FBF-5]

______________
��CATATAN:
Untuk sedikit memperjelas pembahasan ini terkait pendapat ulama yang pertama bisa dicontohkan:
▪Manusia adalah makhluk dan memiliki sifat. Kita katakan: "Manusia bergerak" yaitu manusia memiliki sifat 'bergerak'.
"Manusia diam" yaitu manusia memiliki sifat yaitu"diam". Sifat 'diam' dan 'bergerak' MELEKAT pada makhluk yang disifati yaitu manusia.

❗Sifat yang ada pada makhluk adalah makhluk juga. KARENA sifat MELEKAT dengan yang disifati.
��Jika manusia(yang disifati) adalah makhluk maka SIFATNYA yang melekat padanya juga MAKHLUK.

و الله أعلـــم.

_____________________
�� مجموعـــــة توزيع الفـــــوائد
��❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

Nasehat bagi yg hatinya tak tersentuh kala mengingat neraka dan kematian

������
--------------
✨APA NASIHAT UNTUK ORANG YANG HATINYA TIDAK TERSENTUH DENGAN MENGINGAT MAUT, NERAKA DAN ADZAB KUBUR?

�� Oleh:
Asy-Syaikh Dr. Muhammad bin Hady Al-Madkholy -حفظه الله-

                               ✹✹✹

��PERTANYAAN ;

Ketika aku mengingat kematian, siksa api neraka dan siksa kubur, hatiku tidak tergerak (tersentuh) dan tidak ada pengaruh. Apakah nasehat syaikh untuk saya?

��JAWABAN:

Nasehat untukmu adalah carilah penyebab sakitnya hatimu. Nabi ﷺ bersabda:

"كَفَـــى بِالْمـــَوْتِ وَاعِظــــــًا"

"Cukuplah kematian itu sebagai pemberi nasehat untukmu"

��Apabila disebut api neraka luluhlah hati-hati yang keras. Apabila disebut kematian luluhlah hati-hati yang keras. Apabila disebut siksa kubur luluhlah hati-hati yang keras. Sekalipun pengaruh dari sebutan-sebutan itu bersifat temporer akan tetapi yang penting ada..

❗Apabila pengaruh itu TIDAK ADA SAMA SEKALI, maka ini masalahnya ada pada dirimu (sendiri). Maka kamu harus mencari sebab-sebab yang menghalangi hatimu (sehingga bisa) peka dari semua ini..

Karena aku yakin tidak ada lagi selain dari kematian, disebutkannya adzab kubur dan siksa neraka yang mampu untuk menggerakkan hati seorang hamba, jika memang hati itu hidup..



__________________
�� هل من نصيحة لمن لا يتأثر بذكر الموت والنار وعذاب القبر؟

الشيخ: محمـــد بن هادي المـــدخلي
القسم:وصايا ونصائح|تاريخ الفتوى:15/03/2015

��الســــؤال:

سؤاله يقول: لما أتذكر الموت والنار وعذاب القبر، فإن قلبي لا يتأثر، فهل من نصيحة؟

��الــــجواب:

النصيحة ابحث عن اﻷسباب في مرض قلبك، ابحث عنها،النَّبِي ﷺ يقول:

"كَفَى بِالْمَوْتِ وَاعِظًا"

وإذا ذُكرت النار لانَت قُلوب الجَبابرة، وإذا ذُكر الموت لانت قلوب الجبابرة، وإذا ذُكر عذاب القبر لانت قلوب الجبابرة، وإن كان ذلك التأثر وقتيًّا، لكنّه يحصل،
❗فإذا كان لا يحصل هذا عندك فعليك أيها السائل أن تبحثعن اﻷسباب المانعة التي منعت من هذا التَأثّر، وما أظن بعد الموت وعذاب القبر وذكر النار من شيء سيؤثر في قلب العبد، إذا كان القلبحيًّا.

                              ✲✹✲

�� Sumber :
http://ar.miraath.net/fatwah/11076 (durasi 01:18)
✒ Alih Bahasa:
Al Ustadz Rosyid Hamdani (Bandung) hafidzahullah [FBF-1]

_____________________
�� مجموعـــــة توزيع الفـــــوائد
��❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net